Penulis : Josse

MALAKA, faktahukumntt.com – 18 Juni 2022

Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Aloisius Bria Nahak, S.S, memberikan dukungan sekaligus mengapresiasi langkah Bupati Malaka, Dr. Simon Malaka, S. H., M.H., yang melaunching Puja Sera (Pusat Jajanan Serba Ada) di Kota Betun, Malaka pada April 2022 yang lalu.

“Pada prinsipnya Komite Ekraf NTT sangat mendukung setiap program SN-KT. Termasuk Puja Sera sebagai tempat melestarikan budaya dan Panganan khas Malaka yang merupakan warisan leluhur, untuk generasi saat ini”, ungkap Aloisius Bria yang juga saat ini sebagai General Manager Hotel Nusa Dua Malaka,

Dirinya yakin setiap program SN-KT tentunya bermuara pada memajukan.perekonomian masyarakat, menuju Malaka Maju Malaka Sejahtera.

Begitu juga dengan dilaunching nya Puja Sera oleh Bupati Malaka. Kehadiran Pujasera yang berlokasi di pinggiran Lapangan Bola Kaki Kota Betun itu telah membangkitkan ekonomi masyarakat sekaligus menghidupkan suasana baru kota Betun yang sebelumnya tampak sunyi dan sepi.

Saat ini Betun telah berubah menjadi kota yang hidup dengan berbagai aktivitas yang menggairahkan geliat ekonomi, sekaligus membangkitkan geliat pariwisata di Malaka. Kehadiran Puja Sera menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Malaka.

Puja Sera bagaikan sang bidadari turun dari langit, yang memiliki daya pikat yang luar biasa mempesona. Berbagai jajanan pangan lokal mulai dari Jagung Bose sampai dengan Akar Bilan menarik para pengunjung. Pasalnya setiap pukul 16.00 sampai dengan jam 22.00 WITA semuanya sudah tersedia di Puja Sera.

“Dari semua pangan lokal, Akar Bilan telah mencuri perhatian banyak orang, termasuk saya”, ungkap Alo Bria.

Akar Bilan, panganan lokal yang terbuat dari tanaman sagu dan merupakan hasil buah tangan para Ina dan Feto Sawa (Mama dan Nona) Malaka, yang memiliki kekhasan dan aneka rasa.

Akar Bilan, diolah secara tradisional dengan menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat dan tungku kayu bakar. Diolah oleh Nona dan mama Malaka di Pujasera.

Para Pecinta Kuliner dapat melihat cara pengolahannya dan langsung disajikan. Beredarlah keyakinan di kalangan pencinta kuliner. “Usai mencicipi dan menikmati Akar Bilan, tentu kita tak akan lupa Malaka. Rasanya ingin datang kembali untuk menikmatinya lagi dan lagi. Boleh jadi bisa dikatakan berkunjung ke Malaka belum lengkap kalau belum mencicipi Akar Bilan yang memiliki kekhasan rasa.

Maria, salah seorang Pelaku Usaha Akar Bilan menyampaikan terima kasih kepada Bupati Malaka Simon Nahak, S.H., M.H., dan Wakil Bupati Loise Lucky Taolin, S.Sos yang memiliki kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil seperti kami ini.

“Dengan adanya Puja Sera, kami bisa berjualan untuk menambah pundi -pundi ekonomi keluarga dan juga dapat membiayai pendidikan anak”, ujarnya.

Lain halnya yang disampaikan oleh seorang pengunjung Pujasera sekaligus pecinta Kuliner Oktavianus Mare, SS bahwa Pujasera perlu didandani lagi sehingga kelihatan lebih menarik.

Dandanan yang dimaksudkan adalah ketersediaan penerangan di semua sudut sehingga lebih banyak lagi pedagang-pedagang bisa menjajakan daganganya. Selain itu, dengan penerangan yang memadai tentunya, dapat menghidari berbagai kemungkinan yang terjadi, berdampak pada terganggunya aktifitas dan kegiatan ekonomi masyarakat.

Penulis : Omar Pegiat Pariwisata