Ditegaskan Ketua DPC “Mengingat dinamika kehidupan sosial kita hari ini penuh dengan tantangan akibat dari derasnya berbasis teknonologi, maka kader GMNI dituntut untuk memiliki kualitas diri yang unggul berlandaskan marhanisme agar hegemoni teknologi yang berorientasi kapital bisa dicounter dalam tanda kutip ideologi menopang teknologi “sehingga disorientasi penggunaan teknologi bisa di atasi demi menjaga koeksistensi damai manusia.

Oleh karena itu, ungkapnya, KTD sebagai dimensi penggemblengan pola pikir, diharapkan mampu menghasilkan kader-kader yang tidak opurtunistik tetapi sebaliknya melahirkan kader yang siap menggali dan menyalakan api ideologi Marhaenisme.

Amfotis juga memberikan selamat bagi seluruh peserta KTD agar terlibat aktif dan fokus pada materi-materi yang akan disampaikan sehingga nantinya bisa menjadi bekal sekaligus pengetahuan yang harus terus dikembangkan dan dijaga.

Dikatakan Pria asal Noemuti tersebut “Semoga melalui proses penggemblengan ini nantinya pengetahuan kader GMNI Kefamenanu akan Marhaenisme sebagai idelogi perjuangan akan terus hidup dalam setiap pemikiran kader GMNI Kefamenanu di tapal batas NKRI-RDTL”.

Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Bung Karno sendiri bahwa dalam berjuang perlu tertib secara ideologi dan organisasi. Barisan kaum Marhaenis mestinya harus kuat dan kokoh bukan hanya kuat dan kokoh secara ideologi tetapi juga kokoh secara organisasi pula, terangnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.