FAKTAHUKUMNTT.Com, KUPANG – Felix Bere Nahak, Ketua Presidium Perdana PMKRI St. Don Bosco Kefamenanu yang saat ini maju sebagai Bakal calon wakil Bupati Malaka, hadiri kegiatan MPAB PMKRI cabang Kupang, di Buraen, Selasa (14/05/2024)
Kehadirannya FBN disambut hangat oleh Ketua, jajaran pengurus dan kepanitiaan MPAB PMKRI Cab. Kupang.
Penyambutan dengan nuansa ruang gembira ini membuat FBN merasa takjub, dan siap mentransformasikan ide dan gagasan besarnya untuk calon anggota baru PMKRI Cabang Kupang.
Hadir juga Kristo Efi, selaku Sekjend Forkoma PMKRI NTT. Seperti FBN, Kristo Efipun disambut hangat oleh Presidium PMKRI Cabang Kupang.
Kedua tokoh FORKOMA PMKRI yang saat ini malang melintang di percaturan politik daerah ini diundang untuk membawakan materi “Dinamika kelompok dalam kepemimpinan”
Bacawabup Malaka, Felix Bere Nahak dalam pembahasan materinya menjelaskan “menjadi seorang pemimpin dalam konteks berorganisasi maupun konteks politik memang harus melewati yang namanya dinamika”
Berdinamika itulah bentuk perang argumentasi yang dapat menyatukan suatu ide maupun konsep.
Dirinya memberikan contoh, bahwa di partai politik saja untuk memutuskan suatu keputusan harus adanya perdebatan. Sama halnya juga dengan organisasi yang lebih menonjol pada saat rapat umum anggota (RUA) pasti bukan hanya satu atau dua orang anggota PMKRI Cab. Kupang saja yang bisa berikan pendapat.
Yang namanya kader pasti akan terus bertumbuh. Cintai dan sayangilah organisasi PMKRI cab. Kupang sebagai wadah belajar untuk melahirkan kader-kader yang hebat.
“Kader itu akan terus bertumbuh, bila setia kepada organisasinya. Rohnya wadah organisasi itu pasti ada,” tandas FBN mantan Ketua PMKRI Kefamenanu TTU ini.
“Dinamika membuat kita berpikir lebih dewasa, jangan arogan jadi seorang pemimpin. Nantinya, yang terjadi adalah sepi ditengah kerumunan,” ujar FBN.
Sekjen Forkoma PMKRI NTT, Kristo Efi, mengatakan bahwa dinamika harus terjadi, sehingga bisa mengontrol roda organisasi lebih dinamis.
“Hidup dalam suatu kelompok memang harus ada dinamika agar adanya konsep atau ide dapat dibahas bersama dari para kader untuk bangun organisasi lebih solid dan berkelanjutan,” kata Kristo Efi.
Pelaku estafet roda organisasi, lanjut mantan ketua PMKRI Cab. Kupang ini, siapapun kader yang bakal memimpin pastinya tidak jau dari yang namanya berdinamika.
Dia juga menyebut soal kader yang ingin berpolitik atau masuk dalam salah satu partai politik, “Jangan bawa nama organisasinya melainkan harus bawa nilai spirit yang didapatkan di wadah tersebut,” jelas dia. (Tim)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.