“Saya apresiasi karena sekarang ini banyak hutan lindung maupun hutan adat yang dirambah oknum tertentu untuk kepentingan pribadi. Ini yang mesti dicegah karena hutan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi kehidupan manusia,” kata Doktor Hukum alumni Universitas Brawijaya Malang ini.

Bahkan, kata orang nomor satu di Malaka ini, karena hutan dan hasilnya sudah memiliki nilai ekonomis yang tinggi, banyak orang ingin mendapatkannya untuk kepentingan pribadinya.

“Dulu hasil hutan belum dilirik. Tapi seiring bertambahnya jumlah penduduk dan lahan semakin berkurang, orang-orang tertentu ingin memanfaatkannya. Sehingga sedini mungkin, ritual seperti ini yang sudah diwariskan nenek moyang harus dimunculkan kembali,” ujar Bupati SN.

Kepada masyarakat, Bupati Malaka berpesan agar ritual ini sebagai tanda otentik bagi masyarakat untuk mulai menjaga lokasi hutan adat hingga generasi mendatang.

Tokoh Adat Hutan Lindung Busabelo, Helmut Nggebu menandaskan dilakukan sebagai upaya mencegah praktek-praktek masyarakat yang ingin memanfaatkan hasil hutan secara sepihak.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.