Oleh : Robi Koen
Gaya kepemimpinan egaliter adalah gaya kepemimpinan yang mampu mendudukkan dirinya sebagai kawula, bukan sebagai elit. Egaliter meletakkan makna bahwa seorang pemimpin itu mampu memposisikan dirinya sebagai bagian dari rakyat kebanyakan.
Pemimpin egaliter adalah pemimpin yang sangat rendah hati, serta tidak pernah menempatkan dirinya sebagai petinggi atau golongan elit yang tidak dapat terjangkau oleh bawahannya.
Ciri ini sangat berbeda jika kita membandingkannya dengan beberapa gaya kepemimpinan yang sudah terkenal seperti otoriter, sebab dalam gaya otoriter pemimpin memiliki peran tunggal dalam mencapai sebuah tujuan, termasuk dalam proses untuk membuat strategi.
Simon Nahak dan Felix Bere Nahak, SN-FBN, kedua figur ini terlahir dari rahim petani tulen, mereka berdua berjuang dengan cara mereka masing-masing untuk menggapai kesuksesannya hari ini.
Oleh karena, proses hidup yang sulit kemudian menempatkan mereka menjadi sosok pemimpin yang melihat orang lain sebagai pribadi yang memiliki harkat dan derajat yang sama.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.