GMNI menghimbau bagi seluruh pemuda, mahasiswa bahkan seluruh elemen rakyat TTU untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan baik dan penuh rasa sukacita. Kita mengharapkan agar tidak terjadi hal-hal yang kemudian memberikan label yang buruk bagi daerah kita tercinta. Sebab TTU masuk dalam daerah rawan konflik pilkada tertinggi di negara ini.

kita mengharapkan baik kepada ke-4 kandidat yang bakal bertarung tanggal 27 November nanti dan juga kepada semua tim pemenangan dari ke-4 bandidat ini untuk menghindari gaya politik yang memiliki DNA memecah belah persatuan dan kesatuan di daerah ini, seperti politik identitas. Sebab politik Identitas hanya akan menciptakan konflik dan perpecahan, cukuplah politik devide et impera (Politik adu domba) itu miliknya kolonial di waktu itu, urai Amfotis.

Dijelaskan, Jikalau kita membaca sejarah, jelas tertulis bahwa hanya dengan politik persatuan dan kesatuanlah yang menghantarkan rakyat Indonesia pada gerbang kemerdekaan. Semoga para kandidat juga bisa belajar dari salah satu pendiri bangsa ini yakni Soekarno tentang cara pandangnya soal menyatukan perbedaan, dan justru itulah yang menjadi kekuatan politik rakyat di kala itu dalam menentang kolonialisme.

Para kandidat harus menjadi contoh bagi seluruh rakyat TTU apalagi kepada generasi muda TTU bahwa tidak akan ada upaya untuk memainkan politik Identitas tertentu demi menggapai kekuasaan.

Mari ciptakan kerukunan dalam berpolitik, jaga pilkada yang adil, tentram dan damai demi TTU yang lebih baik dan lebih sejahtera, ajak Ketua GMNI.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.