Opini : Perempuan Dalam Masyarakat Kelas
Oleh : “Anima”
Banyak hal yang tertinggal di dunia ini yang harus dihancurkan dengan api dan baja. Perempuan dengan kemampuannya akan merubah keadaan”
Sistem sosial masyarakat tak lahir dengan sendirinya tetapi hasil dari pergolakan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Rousseau menyatakan bahwa kekuatan sosial dan politik tidak alami tetapi merupakan hasil peradaban. Bahwa, segala sesuatu yang bergerak akan terus mengalami pergerakan. Sedangkan yang diam akan bergerak, berubah karena ada dalam ruang dan waktu yang bergerak.
Feodalisme dan kapitalisme yang telah mengakar pun hasil dari kekuatan, materi yang bergerak, yang saling berkontradiksi atau bertantangan. Untuk memahami penindasan terhadap perempuan, harus memahami asal usulnya dan hukum hukum materialnya, supaya menyingkirkan pemahaman-pemahaman semu yang selama ini disebarluaskan, kemudian dianggap sebagai ideologi yang dominan, yang berkepentingan mempertahankan penindasan.
Jika memang kelas, penindasan terhadap perempuan pernah tidak ada, maka harapan rasional untuk mengembalikan keadaan yang serupa, perjalanan sejarah tak boleh berhenti, terus diarahkan pada dialektika yang mengabdi pada kebenaran. Keraguan akan kebenaran bahwa perempuan adalah makhluk yang pernah tak mengalami penindasan adalah produk berpikir yang bersumber dari kegagalan untuk berpikir ilmiah.
Para antropolog menemukan bahwa kendali atas adat, peraturan, penghormatan dan kekuasaan pernah dianugerahkan kepada perempuan. Berpikirlah bahwa perempuan adalah kaum yang menemukan pertanian dan anyaman. Berpikirlah bahwa perempuan adalah penemu sistem produksi ketika laki-laki terdesak dalam berburu. Peran dan kedudukan perempuan masa lampau tidaklah seperti keadaan perempuan saat ini yang mengalami diskriminasi. Perempuan dianggap sebagai pelengkap dalam bumi manusia.
Penindasan adalah sesuatu yang sistematis dan menyatu dalam struktur masyarakat kelas, menyatu dalam feodalisme dan kapitalisme. Karenanya, menguliti ketertindasan perempuan tak lain juga menguliti feodalisme dan kapitalisme itu sendiri. Kedua sistem tersebut adalah sumber dari segala permasalahan. Sehingga perlu disadari bahwa ketertindasan perempuan bersifat ideologis.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.