“Oleh karena jiwa kemasyarakatan yang hanya dimiliki oleh Bupati SN dan program SAKTI yang menjadi jawabannya kepada masyarakat Malaka, maka ke-SAKTI-annya terbukti mengalahkan petahana pada pilkada Malaka periode lalu”.

Dirinyapun mengatakan “Bahasa orang Malaka bilang begini. Uluk it hodi manu atan menang manu meo, nima oras ne ita ne’e manu meo tian, nima atsa menang ranabe tenik? Artinya, dulu kita yang free man tapi bisa menang petahana, apa lagi sekarang kita yang bupati bagaimana mereka bisa menang?

Sebagai representasi dari masyarakat kabupaten malaka “saya menyarankan agar siapa pun boleh mencalonkan diri menjadi pemimpin kami di Malaka, tetapi tidak boleh seenaknya mengatakan bahwa kami tidak boleh lapar di tanah yang subur, ini seakan-akan kami makan harus menunggu pemimpin yang bisa berikan kami makan, kami sakit pun harus menunggu pemimpin yang bisa berikan kami obat dan kami kerja pun harus menunggu pemimpin yang bisa berikan kami pekerjaan.

Magister Hukum itu menjelaskan kepemimpinan SN yang dengan program yang berpihak pada kaum kecil agar bisa dikonsumsi publik.

Ia mengatakan “Bahkan dalam masa kepemimpinan Bupati SN, masih ada jaminan kesehatan gratis, bantuan pertanian, perikanan, jalan hotmix, bangunan gedung-gedung perkantoran.

Dan menurut perspektif Dan observasi Edu Nahak, bahwa kehidupan masyarakat Malaka sekarang tidak lagi primitif seperti sebelumnya, tetapi semakin maju seperti kota-kota besar dan merasa nyaman karena tidak ada lagi tekanan-tekanan seperti sebelumnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.