Bupati Masneno berharap agar melalui pelaksanaan kegiatan analisis situasi dan penyusunan rencana kegiatan Tahun 2024 ini, perangkat daerah, perangkat kecamatan, desa/ kelurahan, puskesmas serta Instansi maupun Lembaga terkait dapat memberikan masukan dan saran untuk penanganan yang lebih baik.
“Kantong-kantong wilayah beresiko stunting dan intervensi layanan yang masih kurang harus dipetakan dan diidentifikasi secara baik, sasaran intervensi harus jelas sehingga program penanganannya tepat. Ini semua bisa dilakukan jika didukung dengan data yang akurat dari lapangan,” pesannya.
Di akhir sambutannya, Bupati sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dan terlibat secara aktif dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Kupang.
“Kerja kolaborasi semua pihak turut membantu penurunan stunting di Kabupaten Kupang sehingga angka stunting di Tahun 2024 bisa menurun menjadi 9,3%,”kata Masneno.
Sementara dalam laporan Kadis DP2KBP3A Yesai Lanus yang dibacakan Kabid Kesejahteraan Keluarga pada DP2KBP3A Kabupaten Kupang, drg.Wiri Handayani menyampaikan keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu rekomendasi kebutuhan program/kegiata yang masih perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya; rekomendasi tindakan perbaikan layanan yang perlu diprioritaskan untuk memastikan akses rumah tangga 1.000 HPK, rekomendasi kebutuhan penguatan koordinasi, baik antar OPD dalam sinkronisasi program/kegiatan maupun koordinasi antara kabupaten/kota dan desa dengan dukungan kecamatan; serta penentuan desa lokasi fokus penanganan stunting terintegrasi Tahun 2024.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.